Dalam kehidupan sehari-hari,
tidak mungkin semua barang atau jasa yang dibutuhkan dapat diproduksi sendiri. Oleh
karena itu diperlukan produksi barang dan jasa-jasa oleh pihak lain. Untuk melaksanakan
produksi pihak produsen memerlukan uang untuk mendanai factor-faktor produksi. Demikian
pula konsumen, memerlukan uang untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukannya. Disini uang berfungsi sebagai alat tukar untuk memperoleh barang
dan jasa.
Penyimpanan uang dalam bentuk
tabungan, giro, dan deposito serta jasa-jasa pencairan (kliring, inkaso)
pengiriman uang dan pemenuhan kebutuhan dana berupa kredit usaha dan konsumsi
dapat dilakukan dengan menggunakan jasa-jasa perbankan.
Disisi lain untuk kebutuhan
pembiayaan jangka panjang, asuransi, penanaman modal dan lain-lain dapat
dilakukan melalui jasa lembaga keuangan lainnya, yang dahulu dikelompokkan
sebagai Lembaga Keuangan Bukan Bank seperti perusahaan pembiayaan (multi finance),
perusahaan asuransi dan perusahaan yang bergerak dibidang jual beli surat
berharga.
Peranan Uang
a. Uang
dalam kehidupan masyarakat
1.
Golongan pekerja
Pekerja akan menerima upah/gaji dalam bentuk uang yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
2.
Golongan petani
Petani akan menjual hasilnya dan akan menggunakan
uangnya untuk kepentingan lain, seperti: penyewaan lahan, pembelian bibit dan
pupuk, biaya rumah tangga, dan lain-lain.
b. Uang
dalam kegiatan dunia usaha
Bagi dunia usaha
yang digunakan sebagai modal usaha, untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan
pengadaan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan, lahan tempat usaha, gedung
tempat usaha, modal kerja dan membayar pajak.
c. Pemerintah
menggunakan uang untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran, baik untuk kegiatan rutin
maupun pembangunan. Pengeluaran tersebut antara lain:
1.
Gaji pegawai negeri sipil dan ABRI
2.
Pembelian barang-barang
3.
Pembiayaan proyek-proyek fisik dan non fisik
4.
Pembayaran hutang dan bunganya
5.
Pembiayaan bantuan berbagai program daerah
Teori Nilai Uang
Nilai uang adalah daya
(kemampuan) uang untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya. Nilai uang
terdiri atas:
a. Nilai
uang nominal adalah nilai uang yang diisi/tercantum pada setiap nilai uang.
b. Nilai
intrinsik adalah nilai uang yang dilihat dari bahan dibuatnya mata uang.
c. Nilai
tukar adalah sejumlah uang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah barang
tertentu
Teori uang yang dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Teori
nilai barang
b. Teori
nilai kuantitas
c. Teori
pendapatan
d. Teori
persediaan kas
Factor yang mempengaruhi
peredaran uang:
1. Sector
riil (output) adalah jumlah produk yang meningkat disatu pihak dibarengi dengan
meningkatnya pendapatan masyarakat dan di pihak lain meningkatnya volume
perdagangan.
2. Sector
moneter disebabkan pemerintah memegang otoritas moneter terutama penambahan
uang kartal
3. Sector
fiscal melalui kebijaksanaan anggaran pemerintah dan pajak
4. Struktur
ekonomi masyarakat dan peredaran uang maupun jumlah peredaran uang pada ekonomi
industry melebihi dari masyarakat agragris
5. Keadaan
daerah/lingkungan, peredaran uang maupun jumlahnya, didaerah perkotaan melebihi
daerah pedesaan
6. Tingkat
pendapatan, semakin tinggi pendapatan suatu masyarakat, semakin besar jumlah
uang yang dialokasikan untuk transaksi baik rutin maupun insidentil
7. Jumlah
penduduk, pada masyarakat yang padat penduduknya peredaran uang lebih cepat dan
besar dari pada masyarakat yang penduduknya jarang.
Referensi: Ahmadi, Joni. Mengidentifikasi Jenis-jenis Lembaga Keuangan. 2007. Bukittinggi.
0 komentar:
Posting Komentar